Menurut Perkiraan Ini, Harga Bitcoin akan Naik Dua Kali Lipat dalam 75 Hari

Prediksi meningkatnya harga Bitcoin menjadi informasi yang selalu dipantau pihak yang ingin berinvestasi atau sekadar beli Bitcoin. Pasalnya, mengambil keputusan saat pergerakan harga sedang kurang stabil akan balik merugikan mereka. Apalagi kalau strategi yang Anda aplikasikan untuk beli Bitcoin murah ternyata kurang efektif.

Peningkatan harga dalam 75 hari, mungkinkah?

Sebuah analisis historis memperkirakan bahwa waktu yang dibutuhkan Bitcoin untuk mengalami kenaikan harga hingga dua kali lipat akan meningkat saat nilai atau harga saham menguat. Selain itu, analisis tersebut menyebutkan bahwa hal ini akan terjadi dalam kurun waktu 75 hari. Prediksi tersebut pun membuat analisis bertanya-tanya apakah pasar sedang mendekati over-extension dan berdampak pada minat beli Bitcoin dari kalangan publik.

Namun, waktu yang diperlukan bisa saja lebih singkat. Hal tersebut sempat dibuktikan oleh analisis dari CaseBitcoin, firma yang memantau pergerakan Bitcoin. Dalam analisisnya disebutkan bahwa pasar dapat bergerak lebih cepat dan menyatakan bahwa doubling time (waktu yang dibutuhkan harga untuk naik sampai 100%) untuk Bitcoin dapat dipersingkat hingga 12 hari sebelum menyentuh puncak bersama penguatan saham pada 2017 silam.

Hasil analisis ini pun dicuitkan CaseBitcoin di akun resmi Twitter mereka pada 16 Maret 2021. Informasi lain yang mereka bagikan adalah rekor doubling time lain yang baru terjadi pada awal 2021 atau lebih tepatnya 7 Januari. Harga Bitcoin meroket drastis dari USD21.000 ke USD42.000 dalam jangka waktu 22 hari saja. Jika rekor yang sama terjadi, mereka yang berencana beli Bitcoin harus waspada sebelum kewalahan mengeluarkan bujet besar.

Firma ini pun menyebutkan kemiripan yang terjadi dalam pasar sepanjang Januari yang berlangsung pula pada Agustus 2017 atau pertengahan bull market pada tahun tersebut. Pada saat itu, harga Bitcoin naik dua kali lipat dalam hitungan 26 hari di level USD5.000, sebelum akhirnya merosot pada minggu-minggu berikutnya.

Mengantisipasi kemerosotan harga Bitcoin

Jika kenaikan harga Bitcoin menjadi berita baik bagi pemegang saham dan investor, maka turunnya harga mata uang kripto tersebut akan disambut hangat pihak yang hendak beli Bitcoin. Jadi, Anda yang berencana memiliki Bitcoin jangan terlalu fokus pada lonjakan harganya. Sebab, seperti yang diungkapkan CaseBitcoin, kenaikan harga tersebut cenderung diikuti penurunan.

Para analis di CaseBitcoin mengatakan akan menjadi hal menarik apabila prediksi doubling time Bitcoin tahun ini terjadi sama cepatnya seperti yang berlangsung pada akhir 2013 dan 2017. Pada 2013, momen tersebut merosot dalam waktu empat hari dalam waktu satu minggu di puncak musim penguatan nilai saham. Dengan kata lain, rencana beli Bitcoin bisa dilakukan kalau pada doubling time 2021 terjadi kemunduran harga dalam waktu singkat.

Kemudian, sejumlah analis percaya bahwa kondisi bull market terkini mempunyai lebih banyak ruang untuk berkembang. Para pendiri agregator data kripto Glassnode memperlihatkan penurunan dalam suplai likuid Bitcoin sudah mengalami percepatan sejak awal 2021. Suplai likuid sendiri merupakan estimasi jumlah koin yang berdar secara bebas dan tak terkunci oleh ‘iliquid entities’.

Data Glassnode pun menunjukkan suplai likuid Bitcoin sudah ‘terjun bebas’ secara signifikan sejak April 2020. Mereka memperkirakan sekitar 78% Bitcoin yang sudah beredar sudah bersifat iliquid per Desember 2020.

Dapat disimpulkan bahwa naiknya harga Bitcoin selalu berkaitan dengan kemunduran harga yang akan menguntungkan proses beli Bitcoin yang akan Anda lakukan.