Perusahaan Meitu, Perusahaan Konservatif China yang Mulai Merambah Cryptocurrency

Saat ini beli bitcoin tidak hanya menjadi tren untuk perorangan melainkan menjangkau perusahaan-perusahaan. Salah satunya adalah perusahaan Meitu yang berasal dari China.

Langkah Meitu memasuki pasar cryptocurrency

Saat ini banyak perusahaan yang China dan juga negara-negara di Asia Tenggara yang mulai mengadopsi cryptocurrency. Banyak perusahaan yang awalnya dikenal konservatif pada akhirnya melakukan eksplorasi cryptocurrency. Ini adalah salah satu upaya untuk mengeksplorasi tren finansial yang modern. 

Belakangan ini perusahaan Meitu dari China membeli cryptocurrency dari ETH dan juga bitcoin dengan nilai masing-masing $ 28.4 juta untuk ETH dan juga $21,6 juta untuk bitcoin. Selanjutnya, nilai ini kemudian mendatangkan penjualan sekitar $ 90 juta.

Rencana masa depan pembelian cryptocurrency oleh Perusahaan Meitu

Meitu memang merupakan buah perusahaan yang besar dari Asia. Hal ini membuat perusahaan ini memiliki banyak anak cabang. Salah satunya adalah Miracle Vision. Melalui Miracle Vision, Meitu kembali melakukan pembelian cryptocurrency dan membuat perencanaan investasi yang lebih besar. 

Dalam perencanaan ini Meitu berencana untuk melakukan investasi cryptocurrency dengan goal setidaknya $ 100 juta setara cryptocurrency. Pembelian cryptocurrency ini terus dilakukan oleh Meitu sehingga ia kini berhasil memegang ETH senilai $ 50.4 juta dan juga bitcoin sebesar $ 39.5 juta. 

Alasan Meitu berinvestasi pada uang cryptocurrency 

Ada banyak alasan mengapa akhirnya pihak atas dari perusahaan Meitu akhirnya memutuskan untuk membeli cryptocurrency. Salah satunya adalah pihak perusahaan Meitu merasa cryptocurrency memiliki ruang khusus yang bisa digunakan untuk mengapresiasi cash miliknya. 

Selain itu, perusahaan ini juga percaya bahwa menyalurkan sebagian dananya melalui cryptocurrency bisa jadi salah satu cara untuk menyimpan uang cash dari perusahaan. petinggi perusahaan meyakini bahwa aset digital memiliki value yang lebih dibandingkan dengan membiarkan uang diam. 

Langkah perusahaan lain dalam mengadopsi cryptocurrency 

Selain Meitu, masih banyak lagi perusahaan yang kemudian mengadopsi cryptocurrency untuk mengembangkan uang yang dimilikinya. Saat ini perusahaan yang sudah mengadopsi cryptocurrency dalam investasi dananya antara lain adalah Tesla, Grayscale dan juga MicroStrategy. 

Perusahaan di atas beberapa waktu belakangan telah membeli aset cryptocurrency dengan jumlah yang cukup besar. Tujuannya adalah untuk melindungi aset agar tetap bernilai dan tidak tergerus inflasi. Hal ini dilakukan sebagai langkah besar karena melihat tren cryptocurrency yang terus membaik dan makin terpercaya. 

Selain mengadopsi dan melakukan investasi, tidak sedikit juga perusahaan jasa keuangan yang besar yang menyediakan jalur pembelian dari cryptocurrency. Salah satunya adalah Morgan Stenley. Siapa Morgan Stenley? 

Morgan Stenley adalah salah satu bank terbesar yang ada di Amerika Serikat. Bank ini kini menjadi bank pertama yang menyediakan layanan pembelian cryptocurrency pada kliennya kayanya. Akan tetapi meski memberikan layanan untuk klien besarnya, perusahaan ini tetap memberikan peringatan pada klien untuk berhati-hati. 

Cryptocurrency memang menjanjikan return yang sangat besar. Akan tetapi investasi ini memiliki nilai yang sangat besar dan tentunya memiliki risiko yang tidak kalah menantang. Jadi Morgan Stenley juga menghimbau klien yang ingin beli bitcoin murah untuk tahu dahulu seluk beluk dan risiko yang mungkin terjadi. 

Lepas dari semua hal yang berhubungan dengan kelebihan dan kekurangan ini, cryptocurrency disebut memiliki masa depan yang cukup cemerlang. Apalagi setelah keputusan The Fed untuk menggunakan bunga transaksi yang rendah mendekati 0 hingga tahun 2023 membuat investor bitcoin bisa makin bernafas lega.

Bitcoin Kembali Memanas, Morgan Stanley dan Fed jadi Penyelamat

Untuk Anda investor yang beli bitcoin di awal tahun, saat ini pasti bernafas lega melihat chart investasi bitcoin yang kembali menguat.  Berkat keputusan dari The Fed dan juga Morgan Stanley membuka akses penjualan bitcoin membuat nilai bitcoin kembali ke angka $ 60.000.

Sempat down, kini pasar bitcoin kembali memanas 

Nilai jual bitcoin memang sempat naik turun dengan drastis dan dramatis di awal bulan Maret ini. Akhir minggu kedua bulan Maret bitcoin sempat mencapai pangkat tertingginya yaitu 61000 dolar. Akan tetapi nilainya kembali menurun dengan drastis hingga mencapai angka $ 57.000.

Pasar kembali menjadi optimis setelah rapat yang diselenggarakan oleh The Fed pada tanggal 16 Maret hingga 17 Maret 2021. Dalam rapat ini The Fed menyatakan bahwa bunga yang dalam transaksi perbankan akan diminimalisir hingga mencapai 0% hingga tahun 2023. 

Selain itu kabar lain yang menjadikan pasar bitcoin kembali memanas adalah mengenai penggelontoran dana simulasi yang akan dikeluarkan oleh pemerintah Amerika serikat. Isu yang terakhir ini menyebabkan pihak investor merasa ketar ketir dengan adanya hiperinflasi. 

Sedangkan bunga transaksi perbankan yang di minimalisir hingga 0% menyebabkan para investor merasa takut uang mereka tidak mendapatkan return. Dalam kondisi seperti ini para investor kemudian menjadi aset investasi yang dirasa lebih aman seperti aset investasi digital. 

Aset investasi digital dianggap tidak terpengaruh terhadap inflasi dan juga memiliki return yang tinggi salah satunya adalah bitcoin. Bukan hanya itu kabar mengenai dibukanya jalur pembelian bitcoin melalui Morgan Stanley juga menjadi salah satu kipas pemanas api chart bitcoin. 

Dengan adanya keputusan-keputusan serta tindakan yang dilakukan oleh The Fed dan juga Morgan Stanley menyebabkan nilai jual dari bitcoin kembali menguat hingga ke angka $ 58.243. Pada momen ini berubah menjadi golden cross.

Bullish Moment akan terus maju

Melihat penguatan yang didapatkan oleh bitcoin ini, pasar bitcoin ini makin optimis. Tidak sedikit dari para investor bitcoin yang menyatakan bahwa investasi bitcoin ini tidak akan berhenti di nilai tersebut dan akan terus meningkat hingga $ 100.000. Tidak sedikit juga yang beranggapan bahwa nilai bitcoin akan terus melaju hingga angka $ 288.000.

Kondisi yang mendukung bitcoin menjadi makin bernilai ini tidak hanya berpengaruh pada cryptocurrency bitcoin saja. Selain berpengaruh pada cryptocurrency bitcoin, kedua kondisi ini juga sangat berpengaruh pada cryptocurrency yang lain. Buktinya adalah sebagian besar cryptocurrency yang ada mengalami peningkatan nilai ke arah positif.

Risiko Bitcoin 

Bitcoin memang diprediksi akan mencapai nilai yang sangat tinggi. Akan tetapi perlu diingat kembali bahwa cryptocurrency ini memiliki nilai yang tidak stabil. Bukan hanya itu, selain memiliki risiko yang sangat tinggi bitcoin juga tidak bisa di analisis. 

Satu-satunya hal yang menyebabkan nilai bitcoin meningkat adalah adanya permintaan yang tinggi. Permintaan yang tinggi dan keberadaan bitcoin yang terbatas membuat nilai bitcoin menjadi semakin tinggi. Jadi kenaikan nilai ini semata hanya dipengaruhi oleh daya beli dan tinggi rendahnya daya tarik dari bitcoin ini. 

Selain itu semua prediksi mengenai harga bitcoin di akhir tahun atau di bulan Oktober yang mencapai nilai $ 100.000 hingga $ 200.000 ini semata hanya spekulasi semata. Akan tetapi jika Anda berencana beli bitcoin murah karena tertarik dengan spekulasi nilai ini, pastikan Anda beli di tempat yang tepat. 

Pembatasan Pembelian Aset Bitcoin dari Morgan Stanley

Di Amerika Serikat, saat ini untuk beli bitcoin menjadi lebih mudah dan lebih meyakinkan. Pasalnya saat ini Morgan Stanley yang merupakan salah satu bank terbesar di Amerika Serikat membuka jalur pembelian cryptocurrency ini melalui layanan langsung. 

Pandangan Morgan Stanley mengenai bitcoin

Pada dasarnya ada banyak pihak Morgan Stanley mengetahui bahwa bitcoin merupakan investasi yang cukup riskan. Hanya mereka yang memiliki manajemen risiko yang tinggi yang bisa menghandle risiko yang mungkin dihadapi nilai bitcoin turun atau hilang.

Hal ini disebabkan karena bitcoin merupakan salah satu aset yang memiliki harga yang sangat mahal. bahkan Bank of America menyatakan bahwa punya 1 Bitcoin sama dengan memiliki 60 mobil.  Oleh karena itu Morgan Stanley juga memperhatikan dan menghimbau agar para kliennya lebih berhati-hati sebelum memutuskan untuk membeli aset ini.

Bahkan pihak kepala investasi dan juga eksekutif direktur Morgan Stanley juga menyatakan bahwa investasi pada cryptocurrency merupakan salah satu hal yang berdasar pada spekulasi. Banyak orang harus spekulasi bahwa nilai investasi kriptografi seperti bitcoin akan terus naik. Padahal kenyataannya tidak sedikit juga realitas yang membuktikan bahwa nilai bitcoin bisa turun drastis.

Himbauan untuk menambah pengetahuan sebelum membeli cryptocurrency

Saat ini Morgan Stanley merupakan sebuah bank yang memegang predikat sebagai besar pertama di Amerika Serikat yang menyediakan pembelian cryptocurrency bitcoin. Akan tetapi dalam waktu bersamaan juga Morgan Stanley merekomendasikan bahwa calon investor sebaiknya edukasi diri lebih banyak. 

Edukasi ini digunakan untuk mengetahui bagaimana dan apakah membeli aset cryptocurrency akan menguntungkan atau tidak. Pihak dari Morgan Stanley juga mengharapkan bahwa para investor mempelajari mengenai risiko yang mungkin dihadapi. Ini juga disebabkan karena investasi cryptocurrency seperti bitcoin tidak menawarkan diversifikasi.

Pembatasan pembelian aset cryptocurrency

Selain memastikan bahwa para investor mempelajari terlebih dahulu mengenai cara pembelian serta risiko yang akan dihadapi, Morgan Stanley juga memberikan banyak pembatasan. Salah satunya adalah pembelian atau trading bitcoin yang dilakukan tidak lebih dari 2,5% dari keseluruhan aset kliennya.

Selain itu ada beberapa pembatasan lain yang juga dilakukan oleh bank Morgan Stanley untuk melindungi kliennya. Mulai dari pembatasan aset minimal untuk membeli bitcoin senilai $ 2 juta hingga $ 5 juta untuk klien baru.

Pembatasan yang dilakukan oleh bank Morgan Stanley ini diberlakukan pada klien yang memenuhi syarat untuk melakukan investasi. Tujuannya adalah untuk melindungi aset klien agar tidak berlebihan membeli uang digital yang memiliki ketidakstabilan yang tinggi. 

Spekulasi nilai aset bitcoin di masa depan. 

Meski memiliki risiko yang besar, pembelian bitcoin tentu juga memiliki kelebihan. Salah satu kelebihannya adalah nilainya yang bertambah secara besar-besaran dalam waktu yang cukup singkat. 

Contohnya adalah awal bulan Maret, dimana nilai bitcoin dimulai dari $ 50.000 dan di akhir minggu kedua, nilainya naik hingga $61.000. Meski nilai ini turun kembali tapi peningkatan ini memberikan harapan besar bagi para investor besar. 

Selain itu, banyak juga yang akan memprediksi bahwa nilai bitcoin akan terus naik. Bahkan beberapa pihak menyatakan tahun ini akan menjadi salah satu tahun sibuk di chart bitcoin. Di bulan Oktober, Jason Williams memprediksikan nilai bitcoin akan menyentuh angka $ 100.000. Cukup gila bukan?

Lebih gila lagi adalah Max Keiser yang menyatakan nilai bitcoin akan menyentuh angka $ 220.000 di akhir tahun ini. Bagaimana sangat gila bukan? Bagi Anda yang percaya, Anda bisa beli bitcoin murah sekarang sebelum nilainya menjadi-jadi. 

Spekulasikan Nilai Bitcoin Capai $ 220.000, Max Keiser Ramaikan Twitter

Max Keiser menganulir bahwa beli bitcoin di akhir tahun 2021 ini akan mencapai nilai $ 220.000. Sebelumnya, Keiser pernah memprediksi nilai jual bitcoin di akhir tahun akan mencapai nilai $200.000 pada bulan Januari yang lali. Spekulasi ini berubah terkait dengan pandangannya mengenai inflasi yang sedang merebak. 

Nilai bitcoin dan emas menurut Keiser 

Menurut Keiser, nilai dari bitcoin akan segera menyusul harga emas. Hal ini semuanya disebabkan karena hiperinflasi atau inflasi yang tidak terkontrol. Pendapat dari Maksimal Keiser ini sendiri dinyatakan dalam twit yang dilontarkannya tanggal 16 Maret kemarin. 

Pengaruh inflasi yang sesungguhnya 

Pada dasarnya inflasi bukan merupakan hal yang membahayakan. Hal ini terjadi sepanjang waktu terkait dengan persebaran dan penggunaan uang. 

Inflasi tidak akan banyak berpengaruh jika nilainya kecil. Bahkan dianggap sebagai sebuah hal yang positif. Pasalnya inflasi dalam jumlah kecil menjadi salah satu tanda bahwa terjadi perkembangan ekonomi dan sifat konsumtif yang terkontrol. 

Akan tetapi jika nilai inflasi terlalu besar dan tidak terkontrol maka kondisi ini disebut dengan hiperinflasi. Hiperinflasi bisa menyebabkan banyak hal menjadi bermasalah. 

Mulai dari harga kebutuhan dasar yang menaik. Hingga sulitnya setiap orang mengakses fasilitas dan layanan meski mereka punya banyak uang. 

Kondisi hiperinflasi di Amerika Serikat

Pendapat yang dikeluarkan oleh Keiser ini merupakan salah satu reaksi dari penyetujuan rencana stimulus sebesar $ 1,9 triliun oleh Amerika serikat beberapa waktu belakangan ini. Hal ini menyebabkan kalangan investor menjadi kalang kabut dan menjadi ketakutan karena kemungkinan terjadinya hiperinflasi.

Akan tetapi perlu diperhatikan kembali bahwa Keiser merupakan salah satu bull bitcoin yang sangat terkenal. Di awal tahun ini ia berpendapat bahwa pasar bitcoin dapat mencapai nilai $ 300 triliun di masa depan. Keiser juga berpendapat bahwa cryptocurrency bisa digunakan untuk melampaui nilai dolar Amerika Serikat dan dapat digunakan sebagai mata uang cadangan dunia.

Menurut Keiser investor saat ini dihadapkan pada dua pilihan, yaitu membeli aset yang memiliki volatilitas yang rendah dan menghadapi daya beli yang hilang atau menurun. Atau pilihan lain yaitu membeli bitcoin yang mampu menangani volatilitas sambil mendapatkan keuntungan dari daya belinya. 

Kenaikan nilai bitcoin berdasarkan pengamat bitcoin yang lainnya

Pada dasarnya banyak orang yang beranggapan bahwa nilai bitcoin memang akan terus naik. Akan tetapi kenaikan nilai ini tidak sefantastis apa yang dinyatakan oleh Keiser. Ada 2 tokoh pengamat investasi yang juga mengeluarkan pendapat tentang nilai Bitcoin ini, mereka adalah co founder Morgan Creek Digital dan juga head dari CrossTower.

Menurut CrossTower yaitu Chad Steinglass, bitcoin telah berhasil membangun sebuah support yang kuat di angka 50000 dolar. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa nilai bitcoin akan terus stabil dan bahkan naik.

Menurutnya juga, nilai bitcoin memang akan terus naik dari waktu ke waktu akan tetapi nilai ini akan mengalami kesulitan untuk menembus angka $ 62.000. Tapi ketika nilainya sudah melampaui angka tersebut, akan lebih mudah bagi bitcoin untuk mencapai angka 70000 dolar Amerika. 

Pendapat lain juga dilontarkan oleh co founder Morgan Creek Digital yaitu Jason Williams, menurutnya nilai bitcoin akan mencapai nilai $100.000 hingga akhir bulan Oktober. Akan tetapi ia juga tidak percaya sepenuhnya dan hanya melakukan prediksi. Jika Anda memang tertarik dengan bitcoin, Anda bisa beli bitcoin murah saat ini jika dibandingkan dengan beli di masa depan dengan kisaran harga $100.000 seperti yang diprediksikan.

Bank of Amerika Beberkan Kritik Pedas untuk Bitcoin

Bagi Anda yang mengutamakan keuntungan, beli bitcoin bisa menjadi salah satu hal yang kamu cita-citakan bukan? Hal ini disebabkan karena nilai bitcoin terus naik sehingga menjadi salah satu aset investasi yang terlihat menjanjikan. 

Kritik untuk bitcoin

Tidak semua orang menganggap bahwa bitcoin yang merupakan salah satu aset investasi yang terbaik untuk dilakukan. Meski menjanjikan return yang cukup tinggi, mahal tapi kesuksesan bitcoin juga menimbulkan cukup banyak pro dan kontra. 

Ada banyak sekali kritik yang muncul dan menyerang aset cryptocurrency ini. Salah satu kritik dari BoA atau Bank of America. 

Menurut BoA, ada banyak sekali hal yang perlu ditinjau ulang mengenai daya tarik cryptocurrency bitcoin dan keuntungan aset bitcoin ini. Apa saja kritik yang diberikan oleh BoA mengenai bitcoin ini? Berikut ini adalah ulasannya.

Bitcoin merupakan sebuah alat transaksi yang sangat tidak stabil

Bitcoin merupakan salah satu aset investasi yang memiliki stabilitas rendah. Akan tetapi pada dasarnya setiap investor dari bitcoin sudah tahu mengenai ketidakstabilan nilai dari bitcoin ini. Oleh karena itu hal ini bukanlah hal yang baru.

Bitcoin merupakan salah satu alat transaksi yang tidak praktis

Hal lain yang dijadikan kritik oleh Bank of America mengenai penggunaan aset bitcoin sebagai Investasi adalah mengenai sistem yang tidak praktis. Bitcoin hanya mampu menghandle transaksi sebanyak 1400 setiap harinya. Hal ini jauh berbeda dibandingkan dengan visa yang berhasil melakukan transaksi sebanyak 236 juta dalam setiap jamnya. 

Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa likuiditas dari bitcoin memang sangat rendah. Ini juga membuat BoA menganggap aset investasi bitcoin menjadi salah satu aset investasi yang kurang bermanfaat.

Mengenai janji keuntungan investasi bitcoin

Setiap orang yang akan melakukan investasi biasanya akan memperhatikan 3 hal :

  • Pertama adalah mengenai return yang stabil, 
  • kedua adalah mengenai diversifikasi untuk menjamin keamanan investasi, 
  • dan yang ketiga adalah proteksi terhadap inflasi. 

Akan tetapi tiga hal ini sama sekali tidak dijanjikan dalam investasi bitcoin. 

Sebaliknya satu-satunya keuntungan yang akan didapatkan dari investasi bitcoin adalah mengenai tingginya keuntungan jika nilai bitcoin berkembang. Sayangnya keuntungan bitcoin juga bukan hal yang pasti. 

Jika Anda punya bitcoin, nilai bitcoin memang akan berkembang. akan tetapi tentu ada kemungkinan nilai bitcoin akan turun atau bahkan tidak bernilai lagi. Penyebabnya adalah bitcoin bukan investasi yang bisa dianalisis dan perkembangannya hanya bisa dispekulasikan saja. 

Satu-satunya hal lain yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya nilai bitcoin adalah mengenai permintaan di pasaran. Jika permintaan bitcoin tinggi melebihi pasokan dari bitcoin itu sendiri, maka nilai akan naik.

Kritik mengenai lingkungan

Salah satu hal yang membuat Bank of America melontarkan kritik pedas bagi bitcoin adalah mengenai penggunaan daya dalam penambangan bitcoin. Penambangan bitcoin atau bitcoin mining merupakan aktivitas untuk mendapatkan bitcoin. 

Aktivitas ini dilakukan dengan beragam proses untuk menghasilkan bitcoin baru yang bisa masuk dan diperjualbelikan. Masalahnya dalam melakukan penambangan bitcoin ini membutuhkan energi yang sangat besar. 

BoA menyatakan dari hasil kalkulasinya, investasi bitcoin sebesar 1 juta sama jumlahnya dengan emisi karbon yang dihasilkan oleh 1,2 miliar kendaraan. Hal inilah yang menyebabkan Bank of America mengeluarkan statement yang negatif untuk bitcoin ini. 

Apalagi pada 2 tahun terakhir ini nilai yang digunakan dalam penambangan bitcoin menjadi makin besar, 200% lebih besar dibanding tahun sebelumnya.

Kritik mengenai penggunaan bitcoin dari segi finansial

Selain digunakan untuk melakukan investasi, ada banyak pihak beli bitcoin murah untuk kegiatan-kegiatan yang memiliki unsur negatif. Contohnya adalah untuk money laundry, untuk korupsi, untuk suap, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Morgan Stanley jadi Bank Besar Pertama untuk Transaksi Bitcoin

Perkembangan bitcoin yang makin menggiurkan, membuat banyak orang bertanya-tanya bagaimana cara beli bitcoin ini. Ya, bitcoin memang memiliki daya tarik yang tinggi karena nilai investasinya yang terus memuncak dalam waktu yang singkat. 

Kabar terbaru mengenai bitcoin yang cukup banyak mendapatkan perhatian muncul dari Morgan Stanley. Bank ini yang membuka akses untuk para klien kayanya yang berniat membeli bitcoin untuk investasi. 

Morgan Stanley dan kebijakan mengenai bitcoin 

Morgan Stanley merupakan bank besar pertama di Amerika Serikat yang memberikan layanan pembelian aset bitcoin untuk para kliennya. Bank ini memperbolehkan para klien yang ingin membeli aset dengan tipe cryptocurrency ini tapi dengan beberapa batasan.

Keputusan ini sedikit banyak membuat posisi bitcoin menjadi makin kuat di tengah masyarakat pecinta investasi. Maksud dari juga sudah pasti karena permintaan ini dibuat Morgan Stanley melalui internal memo pada financial advisor-nya di hari rabu kemarin. 

Akan tetapi menurut salah satu sumber, Morgan Stanley hanya memperbolehkan klien yang sangat kaya saja untuk mengakses aset investasi ini. Menurut bank ini, hanya klien yang memiliki toleransi risiko agresif untuk investasi sajalah yang boleh mendapatkan kesempatan untuk membeli aset investasi ini. 

Bank ini hanya memperbolehkan klien yang memiliki aset setidaknya $ 2 milyar saja untuk bisa mengakses layanan tersebut. Hal ini menjadi kebijakan dari bank ini mengingat nilai aset dari bitcoin yang naik dan turun dengan cepat. 

Beberapa pembatasan dalam pembelian bitcoin 

Batasan mengenai nilai aset sebesar $ 2 milyar ini adalah batasan yang diberikan oleh klien Morgan Stanley yang sudah lama. Beda lagi untuk mereka yang baru bergabung untuk membeli bitcoin ini. 

Bank ini menetapkan aset minimal sebesar $ 5 milyar untuk para klien baru guna bisa membeli aset bitcoin ini. Bukan hanya itu, jika tertarik membeli bitcoin seorang klien tidak serta merta bisa bergabung dan membeli. Seorang klien harus memiliki akun yang berusia setidaknya 6 bulan untuk bisa membeli bitcoin di bank ini. 

Oh ya, satu lagi pembatasan yang dilakukan oleh Morgan Stanley mengenai pembelian aset bitcoin ini yaitu mengenai jumlah aset yang bisa digunakan untuk transaksi. Jika Anda memiliki aset di Morgan Stanley Anda tidak bisa membelikan seluruh aset Anda. Bank ini hanya memperbolehkan Anda menukarkan sebanyak 2.5% dari total aset para klien. 

Untuk para klien lama, bank ini memperbolehkan pembelian aset setelah penasihat finansial dari bank ini melengkapi latihan yang berhubungan dengan pembelian aset. Jadi jika latihan sudah selesai klien bisa langsung membeli aset ini di bulan selanjutnya. 

Efek samping dari pembukaan layanan pembelian bitcoin oleh Morgan Stanley 

Bitcoin hingga saat ini masih banyak menimbulkan pro dan kontra mengenai kepemilikannya. Bahkan di Indonesia ada yang menyebutkan bahwa investasi ini adalah investasi yang bodong. 

Sayangnya kabar dan kenyataan berkata lain. Dari tahun 2009 saat ditemukan hingga saat ini nilai dari bitcoin terus naik. Bahkan diprediksikan oleh salah satu founder dari Morgan Creek Digital bahwa nilai bitcoin bahkan akan diprediksikan naik hingga $ 100.000 saat bulan Oktober mendatang. 

Hanya saja ini hanya berupa prediksi. Prediksi ini diberikan mendasar pada nilai bitcoin yang terus naik. Bahkan dalam waktu ½ bulan dari awal Maret hingga pertengahan Maret, nilai bitcoin sempat naik memuncak hingga hampir menyentuh kenaikan $ 10.000 meski sempat turun kembali. jadi untuk Anda yang tertarik beli bitcoin murah,  Anda bisa beli sekarang sebelum nilainya naik lagi. 

Siap Gantikan Emas, Ini Pendapat Co Founder Morgan Creek Digital mengenai Bitcoin

Untuk Anda yang berencana untuk beli bitcoin, Anda tentu memiliki banyak pertanyaan mengenai apakah membeli bitcoin saat ini masih menguntungkan atau tidak bukan? Untuk tahu bagaimana keunikan dari bitcoin ini, berikut ini adalah ulasannya. 

Prediksi mengenai berakhirnya masa bitcoin 

Bitcoin adalah sebuah mata uang digital yang disebut dilindungi dengan kriptografi. Jumlah dari bitcoin yang terbatas membuat nilai bitcoin terus naik karena dianggap sebagai produk yang sangat langka. 

Jumlah bitcoin yang beredar di pasar sendiri hanya sebanyak 120 juta keping. Hal inilah yang membuat bitcoin menjadi salah satu barang buruan. Akan tetapi ada banyak kabar yang menyatakan bahwa masa keemasan dari uang cryptocurrency ini akan segera berakhir. 

Kabar burung dan ketakutan mengenai hilangnya nilai dari nilai cryptocurrency ini sudah beredar sejak beberapa tahun yang lalu. Meski begitu hingga saat ini uang digital ini terus berjaya dan bahkan mencapai nilai penjualan tertingginya. 

Nilai tertinggi yang dicapai oleh uang digital ini adalah Rp 61.000. Nilai ini dicapai oleh bitcoin di akhir pekan minggu kedua bulan Maret. Akan tetapi nilai ini terus mengalami pergolakan hingga akhirnya sampai ke nilai $ 53.311 di tanggal 23 Maret 2021. 

Apakah investasi bitcoin ini masih menarik?

Untuk Anda yang bertanya mengenai daya tarik investasi ini, pada dasarnya investasi bitcoin bisa menjadi salah satu hal yang sangat menarik. Investasi bitcoin ini masih menjadi salah satu andalan dan bahkan disebut perlahan-lahan akan menggantikan value investasi emas. 

Dalam sebuah interview, Jason Williams, Co Founder dari Morgan Creek menyatakan bahwa bitcoin lama kelamaan akan menggantikan posisi emas. Hal ini disebabkan karena menurutnya emas mungkin tidak akan bekerja dan bernilai lagi. Hal ini disebabkan karena anak muda zaman sekarang lebih banyak memilih aset yang lebih aman dibandingkan dengan menyimpan emas mereka di rumah. 

Menyimpan emas secara fisik memang lebih membahayakan jika dibandingkan dengan menyimpan emas bitcoin yang merupakan mata uang digital. Menurutnya dengan menyimpan bitcoin, anak muda tidak perlu lagi repot membeli brangkas untuk menyimpan emas berharga di rumah mereka. 

Intinya investasi cryptocurrency dianggap lebih aman dan tidak mengikat. Apalagi dengan peningkatan nilai yang cukup fantastis. Hanya dalam 1 bulan nilai cryptocurrency ini bisa naik hingga $ 10.000 yang setara dengan 144.035.500 meski mengalami naik turun yang cukup menegangkan. 

Prediksi bitcoin di akhir tahun 2021

Bukan hanya itu memprediksi hal-hal di atas, co founder Morgan Creek digital ini juga memprediksi bahwa harga dari bitcoin akan terus naik. Naiknya harga dari bitcoin ini disinyalir akan mencapai $ 100.000 atau bisa dirupiahkan akan mencapai Rp 1.440.355.000 dengan nilai saat ini. 

Menurutnya, bitcoin akan mencapai nilai hanya dalam waktu yang sangat singkat yaitu sekitar bulan Oktober mendatang. Hanya saja ada prediksi juga dari Chad Steinglass yang merupakan kepala dari CrossTower menyatakan bahwa untuk tembus dari angka $ 61.000 ke $ 62.000 akan dirasa cukup sulit. Meski begitu, jika sudah tembus, untuk mencapai nilai $ 70.000 bisa didapatkan dalam waktu singkat. 

Hingga saat, nilai bitcoin sendiri masih cenderung tidak stabil. Banyak sumber yang menyatakan bahwa membeli bitcoin benar-benar berdasarkan spekulasi sehingga kerugian akan Anda tanggung sendiri. 

Tapi jika Anda percaya dengan prediksi dan spekulasi di atas, serta ingin mendapatkan keuntungan dari beli bitcoin murah, beli sekarang bisa cukup menguntungkan mengingat harganya masih ½ dari harga bitcoin yang akan di prediksi di bulan Oktober mendatang. 

Sempat Alami Bearish Cross, Bitcoin Melambung Kembali dengan Bantuan The Fed

Banyak kontroversi yang berputar pada investasi bitcoin. Ada banyak pro dan kontra mengenai pembelian jenis investasi yang bernilai fantastis yang satu ini. Apalagi dengan banyaknya pihak yang menyatakan bahwa cryptocurrency ini cukup tidak stabil membuat banyak pihak enggan untuk beli Bitcoin. 

Penurunan nilai bitcoin mencapai death cross

Salah satu pergolakan fluktuasi terbesar dari cryptocurrency ini terjadi di pertengahan bulan Maret ini. di awal minggu pertengahan bulan Maret nilai Bitcoin anjlok hingga mencapai nilai $61.000 di akhir pekan. Bitcoin menunjukkan penurunan nilai besar-besaran yang menyebabkan banyak pemegang aset bitcoin merasa ketar-ketir. 

Bagaimana tidak? Dari harga $ 61.000 atau setara dengan Rp 878.610.450 untuk tiap bitcoin kemudian turun hingga nilai $ 53.000 atau setara dengan Rp 763.382.850. Penurunan nilai dari bitcoin ini tentunya memiliki membuat banyak pemegang cryptocurrency ini merasa terancam.

Ada banyak sekali faktor yang menyebabkan nilai ini menurun. Salah satunya adalah jumlah dari bitcoin yang terbatas di pasaran. Selain satu serta nilai likuiditas yang rendah juga ikut berpartisipasi dalam penurunan nilai bitcoin ini. 

Akan tetapi nilai bitcoin kembali naik setelah The Fed mengeluarkan aturan ekonomi penegasan. Dengan aturan ini hanya butuh waktu 3 hari untuk nilai bitcoin naik kembali. 

Nilai naik dari cryptocurrency ini tidak main-main. Nilainya hampir menyentuh Nilai cryptocurrency sebelum mengalami bearish cross. Dengan aturan ini bearish cross yang dialami oleh bitcoin berubah menjadi golden cross.

Keputusan The Fed yang menghapus death cross bitcoin 

Nilai bitcoin yang terus turun dengan tajam membuat status nilai bitcoin menjadi death cross atau bisa disebut juga dengan bearish cross. Meski sempat terjun bebas, tapi nilai cryptocurrency ini berhasil naik kembali dan menjadi stabil. 

Hal ini terjadi setelah The Fed, bank central Amerika Serikat, mengumumkan mengenai peraturan ekonomi mengenai dana bunga pinjaman. Gubernur The Fed, hari rabu tanggal 17 Maret 2021 yang lalu mengumumkan bahwa The Fed menghimbau untuk memberikan bunga mendekati nol. Kebijakan ini digunakan untuk membantu pemulihan ekonomi pasca pandemi di tahun 2020 yang lalu. 

Dengan kebijakan tersebut, para investor yang sedang memegang uang cash tidak memiliki pilihan lain. Keputusan untuk pemberian bunga mendekati nol ini membuat banyak pihak merasa uangnya tidak akan berkembang.  Hal ini juga membuat para investor kemudian melirik bitcoin yang bisa dibeli dengan harga murah saat itu. 

Banyak investor yang akhirnya beli bitcoin murah untuk penyimpanan uangnya. Hal ini berdampak positif pada nilai bitcoin. Dari penurunan nilai akhirnya naik kembali ke nilai $ 59.576 atau setara dengan Rp 858.099.937. Meski tidak mencapai nilai setinggi sebelumnya akan tetapi nilai tersebut sudah cukup baik dan menyelamatkan investor bitcoin dari bearish cross. 

Pendapat gubernur The Fed mengenai Bitcoin 

Meski nilai bitcoin sangat tinggi The Fed tidak akan mengganti dolar dengan menggunakan cryptocurrency ini. Hal ini disebabkan karena nilai dari cryptocurrency yang tidak stabil dan juga karena jumlahnya masih sangat terbatas. The Fed mengatakan bahwa masa depan bitcoin lebih ke mengganti emas dan logam mulia lain di pasaran. 

Bitcoin sendiri nilainya disinyalir akan terus naik. Bahkan ada juga beberapa pihak yang menyatakan bahwa nilai dari cryptocurrency ini bisa mencapai Rp 1 M di masa mendatang. Bagaimana? Tertarik untuk membeli cryptocurrency ini? Untuk Anda yang tertarik, jangan lupa pelajari plus minus serta perhatikan juga mengenai keuntungan dan kemungkinan rugi yang akan Anda dapatkan.

Kemunduran Harga Bitcoin Perlahan Memulih, Antisipasi Lonjakannya!

Tren beli Bitcoin yang terus mengalami kemajuan tak terlepas dari berbagai masalah. Sebut saja kemunculan mata uang kripto yang semakin memperketat persaingan dan penyalahgunaan sejumlah oknum di ranah digital. 

Perubahan harga yang dialami Bitcoin adalah fenomena lainnya yang berdampak terhadap minat beli Bitcoin murah. Karena meski normal, fluktuasi harga mata uang kripto berpengaruh besar bagi mereka yang berinvestasi atau bermain saham dengan Bitcoin.

Sempat mengalami kemunduran harga

Pemilik dan investor Bitcoin sempat dibuat was-was, sebab mata uang tersebut mengalami kemunduran harga. Orang-orang yang berencana beli Bitcoin pun terpaksa menahan rencananya sambil mengikuti perkembangan terkait harganya. Hal ini turut menarik perhatian para pengamat, termasuk mantan analis Wall Street, Tone Vays.

Kabar baiknya, Vays yang kini menjadi salah satu konsultan mata uang kripto mengungkapkan kemunduran harga yang dialami Bitcoin sudah berakhir. Bukan hanya itu, harga Bitcoin diperkirakan akan mengalami kenaikan secara signifikan dalam beberapa minggu ke depan.

Informasi tersebut Vayes sampaikan dalam sebuah video berjudul Bitcoin Pullback is OVER – New All Time Highs Soon!!! yang diunggah pada Selasa, 16 Maret 2021. Trader veteran ini menambahkan naiknya harga Bitcoin berhubungan dengan koreaksi harga yang sudah berakhir. Hasil prediksi ini Vays dapatkan dari MRI (Momentum Reversal Indicator) yang menggunakan tren momentum harga.

Optimisme yang diperlihatkan Vays dalam video di Youtube tersebut jelas akan mengembalikan gairah beli Bitcoin dari berbagai pihak. Prediksi yang dibagikan sang pengamat juga mencakup harga yang nantinya dicapai Bitcoin. Dalam beberapa minggu ke depan, mata uang kripto ini akan meroket sampai angka USD72.000.

Di sisi lain Vays pun memperingatkan para viewers bahwa mereka kemungkinan akan berhadapan lagi dengan koreksi harga saat Bitcoin berada di angka tadi. Bahkan menurutnya, kemunduran harga yang akan dialami Bitcoin kelak akan lebih besar dibandingkan sebelumnya.

Dalam hal ini, Vays menyatakan apabila penutupan pada pekan ini atau menjelang pekan baru menyentuh angka tertinggi, maka Bitcoin akan kembali menempati puncak MRI untuk kali ketiga secara berturut-turut. Namun, dari sini pula risiko koreksi harga yang lebih tinggi kemungkinan muncul dan harus diantisipasi mereka yang hendak beli Bitcoin.

Berhati-hati dengan lonjakan harga Bitcoin

Lonjakan Bitcoin setelah berhadapan dengan kemunduran harga disambut baik sejumlah baik. Akan tetapi, selain Vays, sejumlah pengamat dan investor mewanti-wanti risiko yang sama akan muncul di kemudian hari. 

Michael Burry, seorang investor dari Wall Street, disitat dari Fortune mengungkapkan bahwa kenaikan harga Bitcoin saat ini tak akan berlangsung lama. Investor yang kurang hati-hati lebih rentan mengalami kerugian secara signifikan. Bahkan menurutnya, Bitcoin dianggap sebagai gelembung spekulatif yang masih menimbulkan lebih banyak risiko bagi mereka yang beli Bitcoin. Meski begitu, Burry mengakui kalau sejumlah argumen mendukung relevansi mata uang kripto ini.

Bukan tanpa alasan Burry mengeluarkan pernyataan tersebut. Dia pernah mengalami kondisi saat Bitcoin menjadi aset ‘gelembung’ atau riskan anjlok, seperti yang terjadi di pasar perumahan pada 2007. Pernyataan tersebut sempat diunggah di Twitter sebelum kemudian dihapus. Namun, hal ini tak lantas menghentikan Burry untuk mengungkapkan keresahannya.

Komentarnya seputar harga datang bersamaan dukungan Citi terhadap Bitcoin. Analis Institusi Keuangan ini mengatakan bahwa cryptocurrency punya potensi masuk ranah mainstream, termasuk meningkatkan minat beli Bitcoin, meski harus berhadapan dengan macam-macam tantangan.

PlanB Kembali Merilis Prediksi Teranyar Terkait Bitcoin, Bakal Sampai USD100k?

Pendapat analis dan pengamat sangat diperhatikan sejumlah calon pembeli sebelum melakukan transaksi beli Bitcoin. Hal ini disebabkan prediksi yang mereka bagikan biasanya mendekati situasi yang kemudian terjadi di pasar atau ranah cryptocurrency lainnya.

Namun, Anda perlu cermat juga saat mendapatkan prediksi sebelum beli Bitcoin murah. Karena selain ada kemungkinan memelesat, mengambil keputusan akhir di waktu yang salah akan memicu risiko yang lebih parah, terutama saat Anda melakukan transaksi dalam jumlah besar.

Prediksi Bitcoin yang bakal tembus USD100k

Siapa yang tak kenal PlanB? Salah satu analis ternama dan penggagas model stock-to-flow Bitcoin tersebut secara rutin mengunggah berita atau prediksi terbaru yang berlangsung di bull market terkini. Saat ini merupakan siklus keempat yang terjadi sejak lahirnya Bitcoin sebagai aset pada 2010. Kini, dengan naiknya minat beli Bitcoin, tak menutup kemungkinan Bitcoin akan terus diincar dan dijadikan aset yang menjanjikan untuk berbagai kalangan.

PlanB pun memprediksi kenaikan harga Bitcoin akan terus naik sepanjang 2021. Apalagi mata uang kripto tersebut sudah menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sejak 2020. Sang analis pun mengunggah prediksinya yang dihitung dengan particular pricing model di akun Twitter. Adapun rincian perkiraan sebagai berikut sebagai pegangan sebelum Anda beli Bitcoin:

Penutupan pada Desember 2020: USD28.992

Penutupan pada Januari 2021: USD33.141

Penutupan pada Februari 2021: USD45.240

Harga Bitcoin pada Maret 2021: USD55.000

PlanB lantas menambahkan IMO Bitcoin tak akan berhenti meski sudah menyentuh USD100.000, bahkan akan terus mendaki hingga USD288.000 (berdasarkan S2FX).

Hasil prediksi yang lebih tinggi dari model S2FX

Model stock-to-flow (S2FX) yang dipublikasikan pada Maret 2019 digunakan untuk memeriksa hubungan suplai, stok yang sedang tersedia, atau sirkulasi di pasar. Namun, PlanB memprioritaskan S2FX untuk menghitung nilai Bitcoin terhadap kelangkaannya. Sementara X pada nama model tersebut merujuk pada versi cross-asset yang mencakup jenis aset lain seperti emas dan perak.

Lalu, apa yang harus Anda antisipasi dari prediksi PlanB terhadap rencana beli Bitcoin? Seperti yang disinggung, harga Bitcoin tak akan berhenti di angka USD100.000 dan siklusi kali ini memungkinkan harga meroket sampai USD288.000 meski periode all-time high akan berada di atas level tersebut.

Sejauh ini, sebagian besar prediksi yang dihasilkan S2FX selalu akurat. Selain perkiraan harga Bitcoin yang menembus USD100.000, model tersebut menyebutkan bahwa harga akan terombang-ambing pada level USD250.000 pada September 2021 mendatang. 

Pergerakan tersebut dihitung berdasarkan halving events Bitcoin dan leg up berikutnya yang dijadwalkan pada 2024 mendatang. Harga Bitcoin pada saat itu akan mengambil alih tujuh figur kalau semua hal yang diperkirakan benar-benar terwujud.

Perkembangan harga Bitcoin saat ini

Hasil analisis PlanB di atas dijadikan pegangan oleh sejumlah pihak yang hendak berinvestasi dan beli Bitcoin. PlanB menambahkan, kenaikan harga Bitcoin hingga USD288.000 adalah angka rata-rata yang terjadi pada siklus empat tahunan. Kemungkinannya bisa saja terjadi pada Desember 2021.

Menyoal harga, Bitcoin saat ini sedang berada di level USD58.800 setelah mengalami kenaikan sebesar 4,25% dalam kurun waktu 24 jam. Sebuah konsolidasi kecil pun terbentuk pada sesi trading di kawasan Asia, tetapi dengan target USD60.000. 

Anda yang akan mulai berinvestasi, menanam saham, dan beli Bitcoin dapat menjadikannya pegangan untuk sementara waktu atau sebelum memulai transaksi apabila merasa level tersebut sudah sesuai target.