Bitcoin Diprediksi Menembus Angka USD58k, Apa Saja Indikatornya?

Tahun 2021 barangkali baru berjalan selama tiga bulan. Namun, bagi pengamat, pemilik, maupun mereka yang mau beli Bitcoin, fluktuasi harga yang terjadi setiap pekan membuat mereka lebih hati-hati saat menganalisis maupun mengambil keputusan penting terkait mata uang tersebut.

Jika Anda termasuk salah satu orang yang memantau perkembangan dunia cryptocurrency atau berencana beli Bitcoin murah pasti bernapas lega mendengar berita teranyar. Pasalnya, Bitcoin diprediksi akan mengalami kenaikan yang signifikan. Sejumlah pengamat pun berani menyatakan bahwa mata uang tersebut memiliki kesempatan menembus angka di atas USD58.000.

Sempat anjlok ‘melawan’ dolar Amerika

Sebelumnya, beberapa orang urung beli Bitcoin atau melakukan investasi pada mata uang ini disebabkan fluktuasi harga yang signifikan. Betapa tidak? Harga Bitcoin sempat terjun bebas sampai mendekati USD53.000. Maka wajar kalau banyak orang yang terpaksa menunda rencana karena tak mau mengalami kerugian.

Syukurnya, tak butuh waktu lama bagi Bitcoin untuk kembali bangkit. Mata uang kripto tersebut perlahan merangkak naik setelah berhasil menembus angka USD53.000. Hal ini pun memperjelas resistansi yang terjadi pada level USD54.200 dan USD55.000.

Kemudian, terdapat pemulihan di atas 23% pada level Fib Retracement dengan pergerakan ke bawah dari USD61.695 (high) ke USD53.220 (low). Tak sampai di situ, harga tadi terus mendaki sampai ke level USD56.000 dan membuat mereka yang hendak beli Bitcoin kembali mengantisipasi pergerakan ke arah yang lebih stabil. Meski begitu, saat menyentuh USD58.000, akan ada kemungkinan harga Bitcoin mengalami resistansi dan akan bergerak di angka rata-rata selama sekitar 100 jam.

Kemungkinan munculnya resistansi diprediksi karena adanya peluang terciptanya pola head and shoulders di level USD57.000. Selain itu, diperkirakan akan ada sentimen pasar yang terbentuk bersama tingkat resistansi saat harga Bitcoin mendekati USD58.000 pada pasangan BTC/USD dalam chart per jam. Menilai dari analisis ini, Anda yang akan beli Bitcoin perlu menunggu dulu sampai pergerakannya cukup aman.

Lantas, garis tren (trend line) pada Fib Retracement akan ditutup pada level 50% dengan pergerakan ke bawah dari USD61.695 (high) ke USD53.220 (low). Munculnya jeda yang berada di atas resistansi garis tren pun akan dianggap sukses dan membuka berbagai kesempatan bagus untuk peningkatan level pada level USD58.000 dan USD60.000.

Indikator-indikator teknis terkait harga Bitcoin

Jika Bitcoin tak mampu melakukan koreksi lebih dari USD57.000 atau menyentuh level resistansi USD58.000, maka kondisi tersebut akan menimbulkan kemunduran harga baru. Sementara itu agar harga Bitcoin lebih mudah naik, maka penurunan harga sebaiknya tak sampai USD55.000 atau di level USD54.200 kalau memungkinkan.

Apabila terjadi clear break di bawah USD54.200, maka harga Bitcoin cenderung terus mengalami penurunan dan memudahkan Anda untuk beli Bitcoin. Dukungan besar lainnya akan muncul apabila Bitcoin terjun mendekati level USD53.200.

Adapun indikator-indikator teknis yang akan menyokong harga Bitcoin supaya dapat cepat naik setelah mengalami kemunduran harga, antara lain:

  • MACD per jam, sebab MACD akan membangun momentum pada zona yang menjanjikan untuk mendukung kenaikan harga Bitcoin;
  • RSI (Relative Strength Index) per jam. RSI untuk BTC/USD akan berupaya bertahan di atas level 50;
  • Level dukungan besar pada angka USD55.000 dan USD54.200;
  • Level resistansi besar pada angka USD57.000, USD57.500, dan USD58.000.

Dengan memperhatikan pergerakan harga, Anda pun diharapkan dapat menganalisis momen yang tepat untuk beli Bitcoin.