Tren beli Bitcoin yang terus mengalami kemajuan tak terlepas dari berbagai masalah. Sebut saja kemunculan mata uang kripto yang semakin memperketat persaingan dan penyalahgunaan sejumlah oknum di ranah digital.
Perubahan harga yang dialami Bitcoin adalah fenomena lainnya yang berdampak terhadap minat beli Bitcoin murah. Karena meski normal, fluktuasi harga mata uang kripto berpengaruh besar bagi mereka yang berinvestasi atau bermain saham dengan Bitcoin.
Sempat mengalami kemunduran harga
Pemilik dan investor Bitcoin sempat dibuat was-was, sebab mata uang tersebut mengalami kemunduran harga. Orang-orang yang berencana beli Bitcoin pun terpaksa menahan rencananya sambil mengikuti perkembangan terkait harganya. Hal ini turut menarik perhatian para pengamat, termasuk mantan analis Wall Street, Tone Vays.
Kabar baiknya, Vays yang kini menjadi salah satu konsultan mata uang kripto mengungkapkan kemunduran harga yang dialami Bitcoin sudah berakhir. Bukan hanya itu, harga Bitcoin diperkirakan akan mengalami kenaikan secara signifikan dalam beberapa minggu ke depan.
Informasi tersebut Vayes sampaikan dalam sebuah video berjudul Bitcoin Pullback is OVER – New All Time Highs Soon!!! yang diunggah pada Selasa, 16 Maret 2021. Trader veteran ini menambahkan naiknya harga Bitcoin berhubungan dengan koreaksi harga yang sudah berakhir. Hasil prediksi ini Vays dapatkan dari MRI (Momentum Reversal Indicator) yang menggunakan tren momentum harga.
Optimisme yang diperlihatkan Vays dalam video di Youtube tersebut jelas akan mengembalikan gairah beli Bitcoin dari berbagai pihak. Prediksi yang dibagikan sang pengamat juga mencakup harga yang nantinya dicapai Bitcoin. Dalam beberapa minggu ke depan, mata uang kripto ini akan meroket sampai angka USD72.000.
Di sisi lain Vays pun memperingatkan para viewers bahwa mereka kemungkinan akan berhadapan lagi dengan koreksi harga saat Bitcoin berada di angka tadi. Bahkan menurutnya, kemunduran harga yang akan dialami Bitcoin kelak akan lebih besar dibandingkan sebelumnya.
Dalam hal ini, Vays menyatakan apabila penutupan pada pekan ini atau menjelang pekan baru menyentuh angka tertinggi, maka Bitcoin akan kembali menempati puncak MRI untuk kali ketiga secara berturut-turut. Namun, dari sini pula risiko koreksi harga yang lebih tinggi kemungkinan muncul dan harus diantisipasi mereka yang hendak beli Bitcoin.
Berhati-hati dengan lonjakan harga Bitcoin
Lonjakan Bitcoin setelah berhadapan dengan kemunduran harga disambut baik sejumlah baik. Akan tetapi, selain Vays, sejumlah pengamat dan investor mewanti-wanti risiko yang sama akan muncul di kemudian hari.
Michael Burry, seorang investor dari Wall Street, disitat dari Fortune mengungkapkan bahwa kenaikan harga Bitcoin saat ini tak akan berlangsung lama. Investor yang kurang hati-hati lebih rentan mengalami kerugian secara signifikan. Bahkan menurutnya, Bitcoin dianggap sebagai gelembung spekulatif yang masih menimbulkan lebih banyak risiko bagi mereka yang beli Bitcoin. Meski begitu, Burry mengakui kalau sejumlah argumen mendukung relevansi mata uang kripto ini.
Bukan tanpa alasan Burry mengeluarkan pernyataan tersebut. Dia pernah mengalami kondisi saat Bitcoin menjadi aset ‘gelembung’ atau riskan anjlok, seperti yang terjadi di pasar perumahan pada 2007. Pernyataan tersebut sempat diunggah di Twitter sebelum kemudian dihapus. Namun, hal ini tak lantas menghentikan Burry untuk mengungkapkan keresahannya.
Komentarnya seputar harga datang bersamaan dukungan Citi terhadap Bitcoin. Analis Institusi Keuangan ini mengatakan bahwa cryptocurrency punya potensi masuk ranah mainstream, termasuk meningkatkan minat beli Bitcoin, meski harus berhadapan dengan macam-macam tantangan.